Langsung ke konten utama

Lampu Berkedip Di Gang Kecil

 Kamis, 30 Juni 2022

Lampu Berkedip Di Gang Kecil

Malam teman-teman semua😊.....
Sudah lama saya tidak menulis blog lagi. Sebetulnya setiap kali saya menuli
s blog itu selalu mengingatkan saya akan menulis cerita-cerita saya yang saya tuangkan ke dalam puisi, yang dulu pernah juga saya buat disalah satu aplikasi untuk menulis dan juga di blog tapi sekarang semuanya sudah tidak ada lagi karena telah saya hapus. Ya, seharusnya saya tidak melakukannya karena itu bisa membantu saya dalam penunjang membuat CV dan bisa membantu saya juga saat ingin membantu masyarakat sekitar rumah saya untuk mengungkapkan harapan mereka yang selama ini tidak bisa terungkapkan karena tidak ada yang berani untuk mengungkapkannya.  

**********************************************************************
        Oke, di blog kali ini saya tidak akan membahas materi tapi saya akan bercerita mengenai perjalanan saya dalam membuat sebuah vlog yang sudah saya upload di Channel YouTube saya. Sebetulnya saya sangat berharap blog ataupun vlog yang telah saya buat kali ini bisa dilihat oleh banyak orang hingga bisa tersampaikan ke aparat desa lingkungan rumah saya, karena saya sangat ingin menjadikan harapan warga yang selama ini tidak bisa terungkapkan bisa secepatnya diwujudkan.
        Sebelumnya saya sangat mengucapkan terimakasih kepada dosen saya yaitu Bu Pipit Fitriyah, S.I.Kom., MM karena berkat tugas yang ia berikan ini saya bisa mengungkapkan salah satu hal yang mengganggu masyarakat sekitar rumah saya.
        Oke, jadi tepat pada hari Rabu, 29 Juni 2022 pukul 22.02 saya akhirnya bisa menyelesaikan vlog saya yang memiliki banyak rintangan dalam pembuatannya. Mungkin kalian akan bertanya rintangan apa aja sih itu? Saya bisa mengatakan banyak rintangan karena memang vlog yang saya buat ini merupakan hal yang menganggu masyarakat sekitar tapi tidak ada satu orang pun yang berani mengungkapkannya, karena itu sebetulnya awalnya tidak ada satu orang pun yang berani atau bersedia menjadi narasumber dalam vlog saya ini, saya juga tidak mengerti mengapa masyarakat sekitar saya sangat takut kepada aparat desa seperti RT/RW, karena menurut saya seharusnya mereka tidak perlu takut dalam menyampaikan harapan mereka kepada aparat desa. Sebetulnya sangat banyak kasus yang berlatar belakang sama seperti ini yaitu sama-sama berlatar belakang kurangnya kepedulian aparat desa mengenai fasilitas ataupun layanan terhadap masyarakat terutama saat sebelum penggantian jabatan. Dan juga saya sangat kesal dan kecewa kepada masyarakat sekitar yang takut kepada aparat desa di lingkungan ini, entah apa yang mereka takuti saya juga tidak mengerti.
        Baik, akan saya lanjutkan mengenai perjalanan dan rintangan saya dalam membuat vlog ini. Jadi tepat di hari Senin, 27 Juni 2022 saat Gmeet pelajaran Pendidikan Pancasila saat Bu Pipit Fitriyah, S.I.Kom., MM memberi tugas membuat vlog ini, saya langsung teringat akan sebuah lampu di gang kecil yang hampir mati, jadi lampu ini menyalah tapi berkedip, banyak masyarakat yang mengeluh karena kedipan dari lampu itu tapi tidak ada satu orang pun yang berani melaporkan kepada aparat desa seperti ke RT/RW, dan ini sangat membuat saya kesal karena saya sangat ingin melaporkan tapi orang tua saya dan tetangga-tetangga saya selalu melarang saya. Jadi setelah mendengar tugas ini saya dengan sangat bersemangat bergegas membuat sebuah plan di note hp saya dan juga mencari salah satu warga yang bersedia menjadi narasumber. Awalnya sulit sekali bagi saya untuk mencari warga yang bersedia menjadi narasumber, tapi alhamdulillah ada salah satu warga yang memiliki pemikiran sama seperti saya yang berani dalam mengungkapkan aspirasi, jadi akhirnya saya membuat janji dengan Bu Nuri selaku narasumber dihari Rabu pukul 19.00.

Gambar
Potongan screenshort plan di notes handphone




























Gambar
Potongan screenshort chat dengan
salah satu warga yang bersedia menjadi narasumber

        Akhirnya saat pukul 19.00 kami pun bertemu di lokasi yaitu di gang kecil, dan kami memulai membuat vlog. Namun karena keadaan gang yang kecil, gelap dan banyak juga pengendara motor, pedagang dan pejalan kaki yang melewati gang kecil, maka menjadikan saya sulit dalam memegang kamera dan mengatur blitz handphone, selain itu saya juga agak sedikit merasa takut saat pengambilan video kuburan/makam karena tempatnya memang gelap maka dari itu butuh hingga ± 3 jam saya dapat menyelesaikan vlog tersebut.
        Dari beberapa pertanyaan yang saya ajukan kepada Bu Nuri, maka dapat memberikan jawaban bahwa kondisi lampu ini berkedip sudah selama lebih dari 2 minggu seperti kata beliau "Sejak kalau gak salah 2 minggu lebihan lah," kata Bu Nuri. Bu Nuri juga mengatakan bahwa ia dan banyak juga teman atau keluarganya yang merasakan takut melewati gang tersebut karena takut menginjak kotoran kucing dan takut juga melewati kuburan atau makam seperti kata beliau "Ya ada takut, takut nginjek kotoran kucing terus kalau malamnya juga takut ngelewatin kuburan juga. Banyak yang ngeluh ini kok lampu kedap kedip gini, kadang ke kepala juga puyeng banget kalau lewat sini,"kata Bu Nuri. Bu Nuri juga mengatakan bahwa menurut Bu Nuri pihak yang bertanggung jawab seharusnya adalah RT/RW seperti kata beliau "Kalau soal bertanggungjawab mungkin RT/RW ya. Kalau penanganan gak tau juga ya soalnya udah lama juga kaya gini,"kata Bu Nuri. Dan Bu Nuri juga mengatakan bahwa ia sangat mengharapkan dari pihak RT/RW secepatnya membetulkan lampu di gang kecil ini seperti kata beliau "Ada sih, mudah-mudahan mah ya dari pihak RT/RW bisa secepatnya ngebetulin lampu ini biar nyaman, nyaman juga bukan buat saya aja buat yang lain juga lewat kaya motor atau yang jalan juga enak,"kata Bu Nuri.

        Oke, jadi sekian cerita pengalaman saya dalam membuat vlog ini. Berikut link vlog YouTube saya =

https://youtu.be/wOygNtaXMwg


Selamat menonton😊
Saya sangat mengharapkan vlog dan blog saya kali ini bisa ramai, agar aparat desa di lingkungan rumah saya juga bisa mendapatkan informasi akan harapan warga dari vlog dan blog yang telah saya buat ini🙏

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Popular Dengan Cara Yang Tepat - Pendidikan Pancasila

  Senin, 07 Maret 2022 Popular Dengan Cara Yang Tepat           Siapa sih yang gak mau jadi popular? Pasti semuanya mau jadi popular kan. Semakin berkembangnya teknologi, semakin banyaknya orang yang berusaha untuk menjadi seorang yang dikenal oleh seluruh dunia.          Berbicara tentang kepopularan, sekarang banyak orang yang bercita-cita untuk menjadi seorang youtuber, sehingga kini semakin banyaknya pengguna youtube untuk mereka menciptakan suatu video yang dapat diunggah didalamnya. Dari hal tersebutlah, mereka berharap bisa menjadi youtuber yang terkenal dan dapat menghasilkan uang juga seperti para youtuber yang sudah banyak terkenal sekarang .   Seperti yang sudah diberitahukan pada artikel tersebut, bahwa 93,8 persen dari 170 juta user Indonesia merupakan pengguna youtube, angka tersebut bukanlah angka yang sedikit dan itu juga membuktikan bahwa sebagian banyak penduduk Indonesia tidak buta akan teknologi. Lalu pertanyaannya, sekarang bagaimana kita dapat menciptakan kepopul

Adil-lah Karena Ikhlas Bukan Karena Pamrih! - Pendidikan Pancasila

  Selasa, 22 Maret 2022   Adil-lah Karena Ikhlas Bukan Karena Pamrih!          Sebelum kita bahas suatu kasus terkini yang bakal kita bahas hari ini, saya mau sedikit mengupas teori yang kita akan bahas hari ini, yaitu tentang landasan filsafat Pancasila. Nah ini adalah pelajaran yang sebetulnya sudah harus kita pahami dari sejak kecil ya, karena kita kan hidup dan tinggal di Indonesia jadi kita harus sepenuhnya hidup berpedoman dengan Pancasila😁 Okedehhh kita kupas hari ini ya secara singkatnya supaya lebih mudah dipahami😀         Mengenai landasan filsafat dalam pancasila, disini pertama saya akan mengulas sedikit mengenai pengertian filsafat, filsafat memiliki inti arti berpikir sedalam-dalamnya dan filsafat sendiri dapat timbul didiri manusia karena 3 hal yaitu keheranan,kesangsian dan kesadaran.           Lalu berbicara mengenai filsafat dalam Pancasila. Pancasila sendiri digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, pandangan hidup dan filsafat dalam arti praktis yang ber

Sudah Bisa Saling Menghargai? - Pendidikan Pancasila

  Senin, 14 Maret 2022 Sudah Bisa Saling Menghargai?          Diambilnya topik ini, karena saya ingin berbincang dengan teman-teman mengenai banyaknya keragaman yang ada di Indonesia termasuk agama. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa ada 6 agama yang diakui di Indonesia yaitu : Lalu pertanyaannya, apakah diantara kita sudah saling menghargai mengenai perbedaan agama tersebut? Nyatanya menurut pengalaman diantara lingkungan pribadi saya, saya masih belum merasakan akan adanya rasa saling menghargai antar agama tersebut, karena contoh kecilnya saja saat di sekolah, masih banyak anak yang masih saling mengolok walaupun bukan dengan kata-kata yang kasar, namun dengan kata seperti mengajak shalat orang yang beragama kristen atau menanyakan siapa tuhanmu kepada yang beragama kristen saja menurut saya sudah termasuk perilaku yang tidak saling menghargai. Lalu contoh lainnya seperti misalnya, ketika melihat teman yang sedang shalat, teman lainnya malah menggoda teman yang sedang shalat ters